Pengenalan tanda bahaya kehamilan, persalinan dan nifas serta rujukan

PENGENALAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS, DAN RUJUKAN
1.    Pengenalan golongan resiko tinggi kehamilan
Ibu yang termasuk dalam golongan resiko tinggi antara lain :
a.      Primi muda/ Terlalu muda hamil ( ⦤ 16 tahun )
b.    Primi tua/ Terlalu tua hamil ( ⦥ 35 tahun ), terlalu lambat hamil I, kawin ⦥ 4 tahun
c.     Terlalu lama hamil lagi ( ⦥ 10 tahun )
d.    Terlalu cepat hamil lagi ( < 2 tahun )
e.     Grande multi ( terlalu banyak anak, 4 / lebih )
f.      Terlalu tua, umur ⦥ 35 tahun
g.     Terlalu pendek ⦤ 145 cm
h.    Pernah gagal kehamilan
i.      Pernah melahirkan dengan : tarikan tang/ vakum, uri dirogoh, diberi infus/ transfusi
j.      Pernah operasi sesar
k.    Penyakit pada ibu hamil ( anemia, malaria, tuberculosa paru, payah jantung, kencing manis ( diabetes ), PMS )
l.      Pre – eklamsi ringan
m.  Hamil kembar
n.    Hydramnion/ hamil kembar air
o.    Janin mati dalam air
p.    Hamil serotinus/ hamil lebih bulan
q.    Letak sungsang
r.     Letak lintang
s.     Perdarahan
t.      Pre – eklamsi berat/ eklamsia
2.    Pengenalan tanda – tanda bahaya pada kehamilan
Pengenalan tanda – tanda bahaya pada kehamilan meliputi :
a.     Perdarahan pada awal masa kehamilan
Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan < 22 minggu. Tanda – tandanya : keluar darah merah, perdarahan yang banyak, perdarahan dengan nyeri.
b.    Perdarahan pada masa kehamilan lanjut
Perdarahan yang terjadi pada kehamilan setelah 22 minggu sampai sebelum persalinan. Tanda – tandanya : keluar darah merah segar atau kehitaman dengan bekuan, perdarahan kadang – kadang banyak/ tidak terus – menerus, perdarahan disertai rasa nyeri.
c.     Sakit kepala hebat
Perlu diperhatikan bahwa sakit kepala menetap dan tidak hilang dengan istirahat  bias menunjukkan suatu masalah yang serius. Hal ini dapat menyebabkan penglihatan ibu menjadi kabur atau berbayang. Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala preeklamsi.
d.    Pengihatan/ pandangan kabur
Penglihatan ibu dapat berubah selama masa kehamilan. Masalah visual yang mengancam jiwa adalah perubahan visual yang medadak, misalnya : tiba – tiba pandang kabur atau berbayang, melihat bintik – bintik ( spot ), serta mata berkunang – kunang. jika hal ini terjadi, kemungkinan suatu tanda preeklamsi.
e.     Bengkak pada muka, kaki dan tangan
Hampir separuh dari ibu – ibu akan mengalami bengkak pada kaki yang biasanya dapat hilang setelah beristirahat atau meninggikan kaki. Bengkak menjadi serius jika ditandai dengan : muncul pada muka dan tangan, bengkak tidak hilang setelah beristirahat, bengkak disertai dengan keluhan fisik lainnya, seperti sakit kepala yang hebat, pandangan mata kabur, dan lain – lain.
f.      Nyeri perut hebat
Nyeri abdomen yang menunjukkan suatu masalah yang mengancam keselamatan jiwa adalah nyeri perut hebat, menetap, dan tidak hilang setelah beristirahat. Jika hal ini terjadi, bias terjadi apendisitis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang panggul, persalinan preterm, gastritis, abrupsio plasenta, infeksi saluran kemih, dan infeksi lain.
g.     Bayi kurang bergerak seperti biasa
Gerak janin mulai dirasakan oleh ibu pada bulan ke-5 atau ke-6, beberapa ibu hamil dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Ketika janin tidur, gerakannya akan melemah. Normalnya, janin harus bergerak paling sedikit 3 kali periode 3 jam. Gerakan janin akan lebih terasa jika ibu berbaring atau beristirahat, makan dan minum.
h.    Rasa mual dan muntah ( Morning Sickness )
Terjadinya mual dan muntah pada kehamilan dikatakan bahaya jika : peningkatan berat badan yang tidak memadai atau kehilangan berat badan, terdapat tanda – tanda kurang gizi; hiperemesis gravidarum; terjadi perubahan status gizi, dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit, kehilangan berat badan yang signifikan, ketosis, dan asetonuria; pastikan tidak ada apendisitis, kolesistitis, atau pankreatitis.

Emesis gravidarum merupakan keluhan umum yang disampaikan pada kehamilan muda. Terjadinya kehamilan menimbulkan perubahan hormonal pada wanita karena terdapat peningkatan hormon estrogen, progesteron dan dikeluarkannya human chorionic  gonadotropine plasenta. Hormon - hormon inilah yang diduga menyebabkan emesis gravidarum.
Gejala klinis emesis gravidarum adalah kepala pusing, terutama pagi hari, disertai mual muntah sampai kehamilan berumur 4 bulan. Emesis gravidarum dapat diatasi dengan berobat jalan ( poliklinik ).
Penanganan yang dapat dilakukan :
1.    Komunikasi, informasi, dan edukasi ( KIE ) tentang hamil muda yang selalu dapat disertai emesis gravidarum. Emesis gravidarum akan berangsur - angsur berkurang sampai umur kehamilan 4 bulan.
2.    Dinasehatkan agar tidak terlalu cepat bangun dari tempat tidur.
3.    Nasehat diet dianjurkan.
4.    Obat - obatan, pengobatan ringan
Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada wanita hamil, sampai mengganggu pekerjaan sehari – hari karena keadaan umumnya menjadi buruk, sebagai akibatnya terjadilah dehidrasi.
Penyebab hiperemesis gravidarum antara lain :
1.    Sering terjadi pada primigravida, mola hidatidosa, dan kehamilan ibu akibat peningkatan kadar HCG.
2.    Faktor organik, karena masuknya vili korialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik
3.    Faktor psikologis
4.    Faktor endokrin lainnya : hipertiroid, diabetes, dan sebagainya.
Tingkatan hiperemesis gravidarum:
·       Hiperemesis gravidarum tingkat I
a)   Termasuk tingkat ringan
b)   Mual muntah terus menerus menyebabkan penderita lemah, tidak mau makan, berat badan turun dan nyeri pada epigastrium, denyut nadi meningkat, tekanan darah turun, turgor kulit kurang, lidah kering serta mata cekung.
·       Hiperemesis  gravidarum tingkat II
a)   Termasuk tingkat sedang
b)   Mual muntah yang hebat menyebabkan keadaan umum penderita lebih parah, apatis, turgor kulit mulai buruk, lidah kering dan kotor, nadi teraba lemah dan cepat, suhu badan naik ( dehidrasi ), ikterus ringan, berat badan turun.
·       Heperemesis gravidarum tingkat III
a)   Termasuk tingkat berat
b)   Keadaan umum buruk, kesadaran sangat menurun, somnolen sampai koma, nadi teraba lemah dan cepat, dehidrasi berat, suhu badan naik, tekanan darah turun, serta terjadi ikterus. Jika sampai timbul komplikasi dapat berakibat fatal.
3.    Pengenalan tanda – tanda bahaya pada persalinan
Pengenalan tanda – tanda bahaya pada persalinan meliputi :
a.     Ketuban pecah sebelum waktunya ( KPD )
Jika ketuban telah pecah dan cairannya keluar sebelum ibu mengalami tanda - tanda persalinan, akan memudahkan terjadinya infeksi yang membahayakan jiwa ibu dan janin. Ibu harus segera mendapat pertolongan bidan terdekat untuk dibawa ke puskesmas atau rumah sakit.
b.    Persalinan lama
Persalinan berlangsung sejak ibu mulai merasa mulas sampai melahirkan bayi, biasanya berlangsung kurang dari 12 jam. Jika bayi belum lahir lebih dari 12 jam sejak mulainya mulas, persalinan tersebut tergolong lama. Ibu harus mendapat pertolongan untuk dibawa ke rumah sakit untuk menyelamatkan janin dan mencegah terjadinya perdarahan, infeksi pada ibu .
c.     Tali pusat atau tangan bayi keluar dari jalan lahir
d.    Ibu tidak kuat mengejan atau mengalami kejang
e.     Air ketuban keruh dan berbau
f.      Plasenta tidak keluar setelah bayi lahir
g.     Ibu gelisah atau mengalami kesakitan yang hebat.
4.    Pengenalan tanda – tanda kelainan pada nifas
Tanda – tanda kelainan pada nifas meliputi :
a.     Demam tinggi pada masa nifas
Pada masa nifas, selama  42 hari setelah melahirkan ibu yang mengalami demam tinggi lebih dari 2 hari, dan disertai dengan keluarnya cairan yang berbau, mungkin mengalami infeksi jalan lahir. Cairan ( dari liang rahim ) yang tetap berdarah, keadaan ini dapat mengancam keselamatan ibu .
b.    Perdarahan melalui jalan lahir
c.     Bengkak pada muka, kaki atau tangan
d.    Sakit kepala dan kejang – kejang
e.     Payudara bengkak disertai rasa sakit
f.      Ibu mengalami gangguan jiwa.